Judul Film : Sabtu Bersama Bapak
Sutradara : Monty Tiwa
Produser : Odi Mulya Hidayat, HB Naveen
Penulis : Aditya Mulya, Monty Tiwa
Pemeran : Abimaya Aryasatya (Gunawan), Arifin Putra (Satya), Acha Septriasa (Risa), Deva Mahendra (Cakra), Ira Wibowo (Itje)
Musik : Andhika Triyadi
Sinematografi : Rollie Markiano
Penyunting : Ryan Purwoko
Perusahaan produksi : Falcon Pictures, Max Pictures
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Tahun rilis : 2016Film ini bercerta tentang satu keluarga yang terdiri dari ayah (Gunawan), ibu (Itje) dan dua anak laki-laki (Satya dan Cakra). Ayah yang mengidap penyakit kanker mengetahui bahwa hidupnya tidak lama lagi adalah seorang ayah yang bertanggung jawab. Dia sebagai ayah ingin tetap memberikan pengajaran-pengajaran tentang hidup kepada kedua anaknya. Pengajaran itu dibuat dalam rekaman pesan-pesan. Oleh ibu, rekaman tersebut diputar dan ditonton bersama setiap hari Sabtu. Kedua anaknya meresapi dan menjalankan pengajaran dari ayahnya mereka seakan ayahnya tetap hadir.
Anak pertama, Satya menikah dengan Risa tinggal di luar negeri dan bekerja di offshore. Mereka memiliki dua anak laki-laki, Rian dan Miku. Satya adalah seorang suami dan ayah yang harus dikuti kata-katanya. Adiknya, Cakra seorang deputi manajer berumur 30 tahun, berusaha untuk mendapatkan teman hidup. Ibu, Itje sempat membuka rumah makan ternyata mengidap kanker payudara. Dia menjalani operasi pertama dan kedua tanpa memberitahukan anak-anaknya. Akhirnya ketahuan juga oleh Cakra melalui telepon dengan bibi yang menemani ibunya. Hal ini membuat kedua anaknya terpukul.
Film ini diangkat dari sebuah buku best seller dengan judul yang sama karya Aditya Mulya merupakan tontonan drama keluarga yang ringan. Adegan-adegannya membuat kita meneteskan air mata sekaligus tertawa. Di sini kita melihat peran ayah merupakan ayah yang bertanggung jawab dan sangat positif dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak. Ayah tetap hadir di tengah-tengah keluarga walaupun sudah meninggal. Kita bisa belajar banyak dari film ini.
Sepanjang film ini, entah kenapa peran keluarga Satya, Risa dan anak-anaknya terasa hambar. Tempat mereka tinggal di luar negeri, Paris memang indah tetapi cara menampilkannya tidak enak dipandang. Namun peran Cakra yang lugu kocak dan peran Itje yang mengharu biru, membuat film ini menjadi menarik untuk ditonton.

Wah mesti bagus ini sih. Ngubek aplikasi buat nonton tema begini 😊 tks infonya mba🙏
ReplyDeletesama-sama Mba...
ReplyDeleteJadi penasaran ingin menontonnya
ReplyDeleteiya kak, bareng anak-anak kami nonton ini..:)
Delete