Search This Blog

Sunday, September 13, 2020

Review Buku - Pergilah ke Mana Hati Membawamu


 

Judul : Pergilah ke Mana Hati Membawamu
Pengarang : Susanna Tamaro
Alih Bahasa : Antonius Sudiarja, SJ     
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2004

"Dan kelak, di saat begitu banyak jalan 
terbentang di hadapanmu
dan kau tak tahu jalan mana yang harus kau ambil,
janganlah memilihnya dengan asal saja,
tetapi duduklah dan tunggulah sesaat.
Tariklah napas dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan,
seperti saat kau bernapas di hari pertamamu di dunia ini.
Jangan biarkan apapun mengalihkan 
perhatianmu, tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi.
Berdiam dirilah, tetap hening dan dengarkan hatimu.
Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah,
lalu pergilah ke mana hati membawamu..."


Novel ini bercerita tentang 3 perempuan di 3 generasi, nenek, ibu dan cucu. Sang nenek menuliskan buku harian tentang penderitaan dan kesepian yang dialaminya. Perjalanan kehidupan sang nenek (Olga) sebagai perempuan di tengah-tengah keluarga, pernikahan, hubungan dengan laki-laki lain dalam rumah tangga, tentang anak perempuan dan juga bagaimana hidup bersama cucunya. 

Ibu (Ilaria) meninggal dunia pada usia muda dan meninggalkan anak di bawah pengasuhan ibunya, Olga. Nenek dan cucu, keduanya merupakan  generasi yang berbeda, seringkali perbedaan pendapat diantara mereka menimbulkan konflik. Perbedaan ini dilukiskan seperti kulit kerang. "Jadi saat aku berkata keretakan alami terjadi di antara kita, seperti itulah kumaksudkan. Saat kulit kerangmu mulai terbentuk, kulit kerangku mulai pecah-pecah. Kau tidak tahan menghadapi air mataku dan aku tidak tahan menghadapi kekerasan hatimu."  Seiring berjalannya waktu, usia nenek bertambah, semakin tua. Cucu semakin bertumbuh, dari kanak-kanak yang lucu menjadi wanita dewasa dengan pemikiran dan keinginan sendiri. 

Terhadap cucunya, Olga berusaha untuk menjadi nenek-ibu yang baik. Kebersamaan mereka berakhir pada saat cucunya memutuskan meninggalkannya dan pergi ke Amerika. Keputusan yang diambil ini melalui banyak pertengkaran sebelumnya. Di akhir masa hidupnya, Olga menceritakan seluruh kisahnya dengan jujur kepada cucunya melalui tulisan di buku harian, agar tidak ada kebohongan di antara mereka. Olga bercerita betapa dia memiliki keinginan-keinginan sewaktu anak-anak dan mengutarakannya kepada ayahnya namun ditanggapi dengan penolakan dan kemarahan. Penolakan dan kemarahan yang diterimanya, membuatnya menjadi perempuan apatis, ragu-ragu dan pasif.  Dia menderita dan merasa kesepian karenanya. Dia mencoba untuk melepaskan diri  dengan berusaha menjadi diri sendiri dan senang berfantasi.  

Tulisan-tulisan itu membuat Olga merasa sembuh dan siap untuk bersama cucunya lagi.  Di akhir cerita, kita akan membaca bahwa mereka membuat kue dan tertawa bersama. 

"Setiap kali kau merasa tersesat dan bingung, pikirkanlah pepohonan, ingatlah bagaimana mereka tumbuh. Ingatlah bahwa pohon memiliki banyak dahan namun hanya sedikit akar akan tumbang terkena empasan angin pertama, sementara pohon yang memiliki banyak akar namun sedikit dahan akan selalu memiliki cukup sari makanan."

Dari novel ini kita banyak belajar tentang hubungan, perempuan dengan perempuan dan perempuan dengan laki-laki. Bagaimana kita berhadapan anak perempuan kita yang telah beranjak remaja. Sebagai orang tua tentu kita punya keinginan dan anak juga tentu memiliki keinginan. Kita harus mengakui bahwa tidak semua keinginan ini sejalan, seperti yang tertulis di novel ini. Jika kita jujur mendengarkan kata hati dan mencoba untuk memahami orang lain, dengan kerendahan hati untuk bisa menerima pendapat orang lain maka hidup akan lebih harmonis dan hati akan lebih tenang. Jujur lewat tulisan-tulisan juga boleh jika tidak sanggup untuk mengatakan secara langsung. 


2 comments:

  1. menarik dan makin seru, ada kutipan2nya .. bagus Mba 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mba....
      Kita tunggu komentar dari Kak Irai...:)

      Delete

BREATHE DAY atau No Gadget Day

Jumat, 30 Oktober 2020,  adalah hari libur buat anak-anak. Biasanya mereka akan senang sekali jika sudah libur karena mereka akan bebas dari...